Blogger news

Kamis, 24 Maret 2016

Ayah, cerita pusisi ayah


Hari ini kembali aku duduk sendiri, memikirkan hati yang seolah tercabik cabik pedih nya keadaan..
Hari ini air mata kembali menjadi saksi tentang harapan besar yang belum bisa ku berikan padamu..
Hari ini kembali wudhu menjadi penawar amarah yang membuncah dalam dada karena takut kehilangan mu..

.
Ayah..
Aku tau raga ini milik Allaah seutuh nya, tapi dia sudah meminjamkan nya selama berpuluh tahun pada mu..
Dan sampai detik ini aku belum juga bisa membalas budi baik mu..
Aku tau tak mungkin ada takdir yang salah untuk kita.. Tapi ayah sakit sekali rasanya kala aku hanya mampu duduk terdiam melihat mu berjuang sendirian :')
.
Ayah..
Aku tak tau sampai berapa lama raga yang Allah pinjam kan akan kita kembalikan..
Aku tak tau akan terjadi apa sedetik kemudian
Tapi hanya satu keyakinan yang menguatkan ku ayah..
.
Sesungguh nya Allaah memberikan cobaan tidak melebihi batas kemampuan hambanya
Dan ayah yang ku kenal bukan ayah yang pantang menyerah.
.
Dari : seorang gadis kecil yang sampai kapanpun tetap lah menjadi anak mu, yang tetap berhak memakai nama belakang mu ayah :')

0 komentar:

Posting Komentar